Makanan Khas Jogja yang Diajukan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Wedang Kopi Prambanan – Beragam jenis makanan khas Jogja seperti Gudeg Manggar hingga camilan seperti Yangko dan Kipo akan didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Upaya ini dilakukan guna melestarikan berbagai makanan khas Jogja agar keberadaannya terus terjaga hingga generasi yang akan datang.

Lantas, apa saja makanan khas Jogja yang akan didaftarkan sebagai warisan budaya dunia tak benda UNESCO? Untuk selengkapnya, berikut ini ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

  1. Sayur Brongkos

Sayur Brongkos adalah salah satu menu harian masyarakat Jogja. Sayur dengan kuah santan encer ini terdiri dari kacang tolo yang direbus lama hingga empuk lalu diberi campuran berbagai macam protein sesuai selera.

Lazimnya protein yang ditambahkan ke dalam Sayur Brongkos adalah tempe, tahu, telur, koyor sapi, hingga daging. Konon, Sayur Brongkos merupakan  makanan kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan X. Apakah kamu sudah pernah mencicipi kuliner satu ini?

  1. Gudeg Manggar

Jika pernah mengunjungi Jogja, maka kamu tentunya sudah tak asing dengan rasa olahan gudeg. Umumnya gudeg dibuat dari nangka muda. Namun seperti namanya, Gudeg Manggar dibuat dari Manggar atau bunga kelapa.

Selain bahan utama yang tak menggunakan nangka muda, teknik memasak Gudeg Manggar juga berbeda. Menurut berbagai sumber, agar mendapatkan gudeg manggar yang nikmat, manggar perlu dimasak hingga 18 jam.

  1. Sate Klatak

Konon menu sate ini pertama kali dicetuskan oleh Mbah Ambyah yang berasal dari Jejeran, Bantul. Terkait penamaan, kata klatak berasal dari suara yang muncul ketika sate sedang dipanggang di atas bara api. Sejak saat itu, kepopuleran Sate Klatak terus berlanjut hingga kini dan menjadi menu wajib wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

Sate Klatak adalah olahan daging kambing muda yang dibaluri garam. Tak seperti sate pada umumnya yang menggunakan tusuk sate berbahan kayu, sate satu ini justru menggunakan tusuk sate dari jeruji sepeda atau besi.

Soal rasa, Sate Klatak terbilang menyuguhkan sensasi makan sate yang sederhana karena tidak menggunakan bumbu kacang maupun kecap oleh karena itu rasa daging kambing muda terasa menonjol.

  1. Yangko

Jika kamu pernah mengunjungi toko oleh-oleh di Jogja maka dapat dipastikan kamu pernah bertemu dengan camilan yang satu ini. Yangko adalah oleh-oleh khas Kota Gede yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang giling. Dari sisi tekstur, sekilas Yangko memang tampak mirip dengan Kue Mochi.

Saat ini,  Yangko tak hanya tersedia dengan isian kacang namun berbagai varian isian sudah lazim dijumpai seperti Yangko dengan isian durian, stroberi hingga cokelat.

  1. Wedang Uwuh

Wedang Uwuh terdiri atas dua kata yaitu, kata wedang dalam bahasa Jawa yang bermakna minuman, sedangkan uwuh yang berarti sampah. Namun siapa sangka di balik namanya yang terkesan negatif minuman ini justru menyimpan khasiat yang luar biasa.

Minuman ini terdiri dari campuran beberapa rempah-rempah, seperti jahe, kayu secang, daun dan kayu manis, akar sereh, daun pala, biji pala, kapulaga, hingga gula batu. Campuran berbagai bahan tradisional di atas dipercaya dapat menghangatkan tubuh dan mampu mencegah berbagai macam penyakit.

Demikian ulasan perihal makanan khas Jogja yang didaftarkan sebagai earisan budaya dunia tak benda UNESCO. Dari daftar makanan khas Jogja yang disebutkan di atas, adakah kuliner favorit kamu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *