Wedang Kopi Prambanan – Nama Didi Kempot kembali melambung. Bahkan warganet memberinya julukan sebagai ‘Godfather of Broken Heart’. Tentu saja julukan ini tak sembarang diberikan.
Sama halnya dengan Daenerys Targaryen yang mendapat gelar Protector of the Realm, Breaker of Chains and Mother of Dragons, Didi Kempot pun memperoleh mahkota tersebut karena kontribusinya pada para pejuang yang pernah merasakan pedihnya patah hati.
Jika Daenerys memiliki Unsullied, Didi Kempot juga memiliki pengikut yang tak kalah militan, merekalah para Sobat Ambyar, atau siapapun kamu yang tak membawa embel-embel nama apapun.
Mereka terhibur dan makin menikmati goresan hati dari serangan lagu-lagu Didi Kempot yang seolah mengandung racun. Tapi tahukah kamu wahai Sobat Ambyar di mana ‘Lord Didi’ memperoleh inspirasi untuk lagu-lagunya tersebut?
Dilansir dari suara.com berikut ini beberapa lokasi yang jadi tempat kejadian patah hati yang mungkin dialami sendiri oleh sang penyanyi atau sosok yang berkeluh kesah padanya. Setidaknya terdapat lima lokasi yang menjadi sumber inspirasi untuk lagu-lagu Didi Kempot. Simak!
1. Stasiun Balapan
“Ning Stasiun Balapan, Kuto Solo Sing Dadi Kenangan, Kowe Karo Aku,”.
Kutipan lirik diatas yang menyiratkan detik-detik perpisahan sepasang kekasih di sebuah stasiun di Surakarta, Jawa Tengah.
Tangis sudah pecah, harapan pun musnah menunggu sang pujaan hati di stasiun kereta api kelas besar tipe A ini.
2. Pelabuhan Tanjung Mas
Pemberi harapan palsu pernah beraksi di Pelabuhan Tanjung Mas.
Setidaknya itu yang diutarakan Didi Kempot lewat lagu Tanjung Mas Ninggal Janji.
Tanjung Mas menjadi pelabuhan di Kota Semarang, namun sayang, seseorang tak menjadikan pelabuhan ini sebagai tempat hatinya pulang.
3. Terminal Tirtonadi
Kisah patah hati di Stasiun dan Pelabuhan ternyata juga terulang lagi di sebuah terminal di Kota Surakarta. Rasa kangen yang tak terperi tercurahkan lewat lirik Terminal Tirtonadi dari Godfather of Broken Heart, the one and only, Didi Kempot.
4. Parangtritis
“Rasane kepengin nangis yen kelingan Parangtritis, neng ati koyo diiris,” atau jika diterjemahkan maka artinya “Rasanya ingin menangis jika mengingat Parangtritis, hati serasa diiris”.
Ombak pantai Parangtritis bagai personifikasi lambaian tangan seorang kekasih yang telah lama hilang.
5. Sewu Kutho
Sudah seribu kota dilalui untuk mencari pujaan hati. Bisa dibayangkan betapa nelangsanya kisah orang kasmaran ini. Sayang, tak dijabarkan ribuan kota mana saja yang sudah dilalui Didi Kempot.
Namun yang pasti, kini Didi Kempot sudah memiliki singgasananya sendiri, dan dicintainya rakyatnya sendiri, Sobat Ambyar dan barisan kaum patah hati.
Wahai sobat Ambyar, walaupun kamu sering dilanda galau, jangan lupa untuk tetap makan agar tubuh tetap bugar. Salah satu tempat makan di Jogja yang menawarkan menu-menu yang menggiurkan yaitu Wedang Kopi Pramabanan.
Wedang Kopi Prambanan berada sekitar 2,5 km atau sekitar 5 menit dari kawasan objek wisata Candi Prambanan, tepatnya berada di jln. Prambanan – Manisrenggo No.16, Bugisan, Kec. Prambanan, Klaten.
Kalau kamu start dari Malioboro, waktu yang kamu butuhkan untuk sampai Wedang Kopi Prambanan sekitar 50 menit. Sementara buat kamu yang dari arah pusat kota Klaten Klaten, waktu yang kamu butuhkan untuk sampai lokasi memakan waktu sekitar 23 menit perjalanan.