6 Tips Menghadapi Kecemasan Finansial di Tengah Wabah Corona Menurut Penasehat Keuangan

Virus corona

Wedang Kopi Prambanan – Wabah virus corona atau Covid-19 kian merebak membuat banyak orang mulai berpikir ulang mengenai pengelolaan keuangan pribadi. Terlebih bagi mereka yang sudah berkeluarga dan dengan penghasilan rata-rata. Menanggapi hal ini, Founder & Director ZAP Finance Prita H. Ghozie membagikan tips mengelola keuangan di masa krisis ekonomi.

Menurut Prita, situasi krisis yang mungkin saja terjadi akibat merebaknya wabah corona saat ini mengingatkan ia akan masa saat masih mahasiswa yang terdampak krisis ekonomi 1998. Krisis moneter saat itu menurut dia membuat banyak rumah tangga yang terguncang.

Meski begitu, Prita mengingatkan suasana saat ini tidak perlu sampai membuat panic. Terlalu banyak berpikir akan situasi yang belum menentu di masa mendatang justru akan membuat kita panik. Kepanikan ini pula yang mendorong orang memborong barang-barang di pasaran sehingga pasokan menjadi langka.

Untuk menghadapi berbagai situasi ekonomi yang memburuk di masa akan datang, Prita membagikan 6 tips kepada masyarakat. Berikut ini tipsnya.

1. Evaluasi sumber penghasilan

Kebijakan kerja dari rumah atau Work from Home yang saat ini dilakukan banyak perusahaan bisa saja berdampak pada pengurangan take home pay. Kebijakan bekerja dari rumah ini juga bisa saja memberikan dampak yang sangat drastis kepada pekerja lepas dan pekerja mandiri.

Untuk memudahkan pengaturan uang, Prita menyarankan agar masyarakat mulai membagi anggaran keuangan dengan sangat ketat. Anggaran rumah tangga bisa dibagi menjadi tiga pos yaitu Living – Saving – Playing.

2. Atur ulang budget rumah tangga

Untuk saat ini, ada baiknya memprioritaskan pemenuhan kebutuhan utama seperti pengeluaran pokok. Jangan panik karena bisa membuat pembelanjaan yang tidak perlu. Bekerja dari rumah bisa saja menyebabkan anggaran untuk Living mungkin naik. Namun, pembengkakan ini bisa ditutupi dengan mengambil jatah dari pos playing. Jika mau donasi, ikut gerakan traktir, dan lain lain, harus dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan finansial.

3 Atur Ulang Budget dan Siapkan Dana Darurat2

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis – Arief Hermawan P

4. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat merupakan pos yang tak boleh terlupakan. Dana darurat is king. Prita menyarankan agar masyarakat menghindari praktik spekulasi demi mengharap keuntungan di masa depan saat kas tidak memadai. Di masa kritis, upayakan dana darurat dicukupkan hingga 12 kali pengeluaran rutin bulanan.

Penyiapan dana darurat ini sangat penting dilakukan terutama untuk orang yang punya banyak tanggungan dan berstatus non karyawan. Simpan dana darurat pada tabungan terpisah. Selain itu menurut prita jangan lupa RDPU jika jumlahnya di atas 3 kali pengeluaran rutin bulanan.

5. Jual Saja!

Mengumpulkan sebanyak mungkin uang kas untuk menambah dana darurat perlu dilakukan dengan memaksimalkan berbagai cara. Bahkan, bila diperlukan, jual saja barang yang bersifat tersier dan jarang terpakai. Opsi gadai bisa dipertimbangkan dalam kondisi mendesak. Sedangkan pinjaman dana tunai adalah yang terakhir.

6. Cari Aktivitas Free

Banyak berdiam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona adalah hal yang baik. Namun, hal ini bisa saja membuat jenuh atau bosan. Untuk mengisi waktu, selama masa kritis upayakan mengisi aktivitas yang minim modal.

Beberapa kegiatan yang bisa dipilih misalnya ikutan kelas LivelG atau Kuliah Whatsapp gratis. Kegiatan seperti ini biasanya hanya bermodal kuota, olahraga, dengerin podcast free, maskeran atau baca buku. Sisa cashflow gunakan untuk investasi dan donasi.